WHAT'S NEW?

Cara Mengajar yang Salah dan Jangan dilakukan !



Random Post
    Guru adalah aktor utama yang  menjadi pemandu kegiatan belajar mengajar di kelas. Dengan adanya guru setidaknya kelas dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan dan mampu mencapai kesuksesan belajar siswa. Guru yang salah dalam mengajar tentu akan menimbulkan sesuatu yang teramat sangat merugikan bagi siswanya, mereka akan jenuh, frustasi bahkan berakibat tidak fahamnya mereka terhadap semua materi yang diajarkan.

    Cara Mengajar yang Salah dan Jangan dilakukan !

    Untuk sebagian guru yang tidak memikirkan anak didiknya tentu ini adalah sesuatu yang tidak merugikan bagi dirinya, tapi ingatlah ini sangat merugikan dan mengancam masa depan para siswa. Guru pada dasarnya ditunjuk sebagi orang yang berperan untuk menuntun sekaligus membina para siswanya untuk mencapai kesuksesan, jadi sudah sewajarnya seorang guru untuk bertanggung jawab penuh dalam mengantar anak didik kita ke gerbang kesuksesan. Jangan sampai kita bersikap acuh bahkan tidak memperdulikan mereka, kalau itu terjadi maka tidak pantaslah kita disebut sebagai seorang guru.

    Disini saya selaku penulis ingin berbagi informasi kepada anda berkenaan dengan teknik serta cara mengajar yang salah dan perlu di hindari oleh semua guru. Saya share tentang hal ini karena saya miris dengan sebagian guru - guru zaman sekarang yang masih mempraktikan cara mengajar yang sangat jauh dari harapan.

    Guru yang tiba - tiba meninggalkan kelas tanpa alasan yang jelas

    Ini adalah prilaku dan sikap yang sudah tidak aneh lagi bagi kebanyakan siswa di Negeri kita. Mereka sudah terbiasa ditinggal pergi oleh gurunya pada saat  pembelajaran berlangsung. Keadaan ini lantas tidak dipermasalahkan oleh para siswa, karena mereka menganggap hal itu adalah hal yang biasa. 

    Biasanya guru sebelum meninggalkan kelas, selalu memberikan tugas terlebih dahulu kepada anak didiknya baru kemudian ditinggal pergi. Mirisnya waktu keluar si gurunya itu sangat lama, syukur deh kalau keluarnya itu adalah untuk kepentingan sekolah atau siswa, tapi kebanyakan mereka para guru "tak beranggung jawab" malah pergi ke ruang kantor terus ngobrol bahkan ada yang sempat negmil segala! Nonton TV pula! Memalukan sekali bukan?

    Dan Jika bel tanda berakhirnya jam pelajaran berbunyi baru mereka masuk ke kelas lagi, mereka masuk hanya sekedar mengambil tas yang dititnggalkannya. Ini adalah sesuatu yang buruk dan sangat tidak mencerminkan sebagai seorang pendidik yang baik.

    Guru yang hanya mengandalkan anak tertentu

    Jangan pernah mengatakan anda guru profesional jika dalam mengajar hanya mengandalkan orang - orang tertentu saja, khusunya mereka yang memiliki prestasi yang mentereng. Sebisa mungkin hindari sikap seperti ini karena akan berdampak sangat buruk dan membahayakan mental para siswa. Mereka yang tidak diberi kesempatan oleh gurunya, akan merasa dirinya bukanlah apa - apa dan percuma juga aktif di kelas toh gurunya lebih percaya kepada si A. Bahkan terkadang ada pula siswa yang merasa iri dengan temannya karena sudah menjadi satu - satunya kepercayaan sang guru, yang pada akhirnya si siswa bersangkutan menjadi benci kepada temannya dan tentunya kepada sang guru.

    Melihat hal tersebut tidak patutlah seorang guru untuk memilah dan memilih siswanya, karena hanya akan mengakibatkan efek negatif bagi para siswa dan tentunya guru bersangkutan.

    Ngomong sendiri tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbicara

    Ini lagi satu dari beberapa kesalahan guru pada saat mengajar di kelas. Terkadang ada guru yang dalam mengajarnya itu lebih mengandalkan dirinya sendiri untuk mengajar tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif di kelas. Keadaan seperti ini jelas akan membuat siswa jenuh karena kebebasannya untuk berekspresi terkekang. Terlebih lagi hal ini akan mengakibatkan siswa menjadi pasif dan terbiasa untuk diam pada saat pembelajaran berlangsung.

    Untuk menghindari hal semacam ini, cobalah ganti gaya mengajar dan aplikasikan metode - metode yang sekiranya mampu menumbuhkan kesadaran siswa untuk aktif di kelas. Karena jika gaya yang saya sebutkan di atas dipertahankan, percayalah siswa tidak akan berkembang secara maksimal.

    Mengejek Anak dihadapan para siswa

    Apakah anda pernah mendengar seorang guru yang mengeluarkan lelucon kepada siswa pada saat pembelajaran dikelas, semisal "Hey pembalap, pemuda berbadan gelap". Bagaimana keadaan pada saat itu? Pasti seketika suasana kelas langsung pecah dan hampir seluruh siswa tertawa mendengar lelucon seperti ini. Tapi tidakah anda menyadari bahwasanya candaan atau bahkan ejekan seperti ini bisa berakibat fatal terhadap tingkat psikologi si anak bersangkutan? Perlu diketahui bersama candaan seperti ini memang dapat menjadikan suasan di kelas menjadi cair namun hal ini juga akan sangat berpotensi menurunkan kepercayaan diri si anak bersangkutan. Jika kepercayaan dirinya sudah hilang maka berisap - siaplah anda bertanggung jawab atas kehancuran peserta didik anda ini.  Menghancurkan kepercayaan diri adalah suatu yang mudah tapi untuk mengembalikan tingkat kepercayaan dirinya amatlah sangat sulit. Oleh sebab itu hindari lelucon yang berlebihan terlebih lagi jika ditujukan untuk mengejek siswa.

    Guru yang pelit senyum

    Ingatlah senyuman seorang guru terhadap murid adalah sesuatu yang penting dan perlu dilakukan oleh seorang guru di kelas. Jika sang guru teramat pelit dengan yang namanya senyum maka si siswa menjadi kurang bersemangat pada saat di kelas, ya ini dikarenakan sikap dan sifat gurunya yang nampak seperti itu. Senyuman seorang guru kepada murid merupakan salah satu bentuk kasih sayang guru kepada muridnya, dengan kasih sayang itu akan membuat siswa nyaman dan betah belajar di kelas.

    Guru yang terlihat tidak menguasi materi saat mengajar

    Lucu sekali jika ada seorang guru yang saat mengajar namun nampak tidak menguasai materi. Para murid mungkin akan berbisik - bisik ke teman sebangkunya prihal cara mengajar sang guru. "Guru ini mah ga faham materi, ngajarnya kaya gitu bingits". Kondisi seperti ini jelas berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan siswa kepada sang guru. Mereka menjadi tidak begitu semangat dan konsen ketika belajar, toh siswa juga takut apa yang di ajarkan gurunya salah sehingga ada sebgian siswa memutuskan untuk tidak memperhatikan gurunya ketika mengajar.

    Guru yang sudah faham materi dan tidak akan sangat jelas terlihat, guru yang sudah faham akan dengan lencar menjelaskan materi. Berbeda dengan yang tidak faham, mereka akan terlihat sangat kaku dan pada saat ada murid yang bertanya dia mencoba untuk mengalihkan perhatian siswa dengan pernyataan - pernyataan tertentu. Sepandai pandai tupai melompat pasti akan jatuh juga, begitu pula guru, sepandai - pandai guru menutupi ketidakfahaman akan materti pasti ketahuan juga. Jadi bagi para guru yang jika sekiranya ada materi yang belum 100% faham cobalah pelajari kembali lagi.

    Berkata kotor pada saat mengajar

    Jangan pernah sekali - kali berkata kotor di hadapan siswa anda. Ini sama saja anda mengajari anak untuk berkata kasar dan tidak benar. Tidak ada alasan untuk yang satu ini! Mau niatnya agar siswa senang, mau niatnya untuk menegur anak atau sejenisnya. Berkata kotor tetaplah berkata kotor, dan sangat tidak pantas apalagi dikeluarkan oleh mulut seorang guru yang katanya memiliki pendidikan tinggi.

    Usahakan apapun siatuasinya keluarkan kata - kata baik dan hindari kata - kata kasar, guru yang baik adalah mereka yang mampu menahan mulutnya dari perkataan tidak benar dan selalu berusaha mengeluarkan kata - kata baik untuk kebaikan muridnya.


    Ide Kreatif Guru Says:
    "Terimakasih telah berkunjung ke situs ini, semoga artikel yang kami berikan bisa bermanfaat dan menambah wawasan baru kepada anda kehususnya berkenaan dengan pembelajaran "

    1 comment: Leave Your Comments

    Portal Belajar Fisika